TUGAS 2 KONSERVASI ARSITEKTUR
GEDUNG ARSIP NASIONAL
Latar Belakang
Gedung Arsip Nasonal merupakan salah
satu tinggalan yang didirikan tahun 1760 sebagau rumah peristirahatan Gubernur
Jendral Reiner De Klerk yang waktu itu terletak di luar Kota Batavia
(Heukeun,1997:145). Bangunan ini merupakan salah satu cagar budaya yang menjadi
representasi dari keadaan kota tempat hunian elite di Batavia pada masa abad ke
18. Secara administrative Gedung Arsip Nasional terletak di jalan Gajah Mada
No.111, Jakarta Barat. Terletak di sebelah barat jalan yang menghubungkan
harmoni dengan kota dan memiliki arah hadap ke timur.
Sejarah
Dibangun sekitar tahun 1760 (abad ke 18) oleh Reynier
de Klerk. Pada awalnya merupakan tempat/rumah peristirahatan di luar kota
Batavia. Pada saat itu Reynier de Klerk diangkat menjadi Gubernur Jenderal
(1777-1780), maka bangunan tersebut resmi dijadikan tempat kediaman pejabat
tinggi dan sebagai kantor. Tahun 1786 bangunan dimaksud dimiliki oleh F.R.
Radermacher. Kemudian dijualnya kepada anggota Dewan Hindia bernama
Johanesfiberg yang menjadi Gubernur Jenderal tahun 1801-1805 dan bertempat
tinggal di rumah tersebut sampai tahun 1817. Pada tahun 1818 tempat ini dibeli
oleh bekas serdadu yang bekerja di rumah tersebut bernama Jehoeda Leip Jegiel
Igel yang berganti nama menjadi Leendert Miero (seorang Yahudi Polandia). Ia
menempati rumah tersebut sampai tahun 1844. Kemudian oleh ahliwaris Miero
dijual kepada Dewan Diakon Gereja Reformasi, lalu digunakan sebagai Panti
Asuhan hingga tahun 1900.
Pada tahun 1901 dijual kepada Pemerintah Hindia Belanda yang kemudian selama 25 tahun digunakan sebagai kantor Departemen Pertambangan. Pada tahun 1925 dipugar dan ditata kembali seperti semula dan dijadikan sebagai Lands archief (Kantor Arsip). Sesudah kemerdekaan ditempati Arsip Nasional (1961). Sejak tahun 1979 gedung tersebut tidak dipakai, kemudian dipugar oleh sekelompok perusahaan Belanda pada tahun 1997-1998. Sekarang dipergunakan sebagai museum dan gedung pameran, dibawah pengelolaan Arsip Nasional.
Pada tahun 1901 dijual kepada Pemerintah Hindia Belanda yang kemudian selama 25 tahun digunakan sebagai kantor Departemen Pertambangan. Pada tahun 1925 dipugar dan ditata kembali seperti semula dan dijadikan sebagai Lands archief (Kantor Arsip). Sesudah kemerdekaan ditempati Arsip Nasional (1961). Sejak tahun 1979 gedung tersebut tidak dipakai, kemudian dipugar oleh sekelompok perusahaan Belanda pada tahun 1997-1998. Sekarang dipergunakan sebagai museum dan gedung pameran, dibawah pengelolaan Arsip Nasional.
Bangunan Gedung Arsip Nasional
merupakan bangunan cagar budaya yang dilindungi, hal ini tercatat pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
140/M/1998 tentang penetapan Bangunan Gedung Arsip Nasional dijadikan sebagai
cagar budaya.
Arsitektur
Bangunan Gedung Arsip Nasional
Bangunan rumah induk termasuk gaya tertutup atau closed
ducth style (Heuken, 1997:141). Disebut tertutup karena tak punya
serambi muka atau belakang yang terbuka seperti lazim di daerah tropis. Namun,
rumah ini disesuaikan pada iklim tropis dengan langit-langit tinggi dan lantai
bermarmer dan berubin. Pada keempat sisi atapnya berukuran besar dan menjorok
ke luar sementara pada bagian muka bangunan yang tegak rata memperlihatkan
sedikit hiasan dengan tujuh jendela besar dilantai dua dan tiga jendela pada
sisi pintu masuk menekankan simetri keseluruhan bangunan ini.
Bangunan ini terdiri dari dua tingkat dan sebuah
loteng. Lantai tingkat pertama terbuat dari marmer dan lantai tingkat kedua
terbuat dari kayu. Gedung berdinding putih ini memiliki pintu masuk
yang berwarna merah tua dan jendela-jendela yang berwarna merah tua berukuran
besar. Terdapat tangga naik diruangan sebelah tenggara sementara pada bagian
belakang (barat bangunan) terdapat sebuah serambi.
Pintu Masuk dan Ukiran Gedung Arsip Nasional
Pintu masuk utama
dengan dua pintu diapit oleh dua kusen bercat merah dengan lekuk-lekuk berwarna
emas. Kepala kusen bergaya renaissance yang
menyangga balok berukir.
Jendela Gedung Arsip Nasional
Pada jendela lantai bawah berhiasan
ukiran sederhana dibagian atasnya dengan model jendela geser yang dahulu
biasanya terdapat di beberapa rumah peristirahatan Jakarta dan sekitarnya.
Sumber:
https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/public/objek/detailcb/PO2015090200019/Gedung-Arsip-Nasional
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20234256-S273-Gedung%20arsip.pdf
Komentar
Posting Komentar